Rasa dalam Mistisisme Jawa

Paul Stange dalam “The Logic of Rasa In Java” (1984) berpendapat bahwa dalam kultur Kejawen, rasa merupakan sebuah organ kognitif yang digunakan secara aktif dalam praktik mistik-spiritual. Melalui etnografi yang sangat mendalam ia menyimpulkan, rasa merupakan pola yang mendasari logika berpikir masyarakat Jawa. Hal ini hanya bisa diraih bila rasa itu telah diaktifkan melalui praktik mistik keseharian.

Perempuan Shakti di Jawa

Orang Jawa tidak menganggap penting urusan sanad. Istilah ini merujuk pada penarikan garis keturunan paternalatau dariayah. Dalam budaya Jawa, kualitas seseorang tidak sekedar didasarkan pada garis biologis semata, tetapi lebih karena keberadaan garis spiritual dari ibunya.

Sloka Jugul Muda: Wejangan untuk Para Raja

Jugul Muda merupakan salah satu sloka Islam tertua yang berisi nasihat bagi para raja Jawa dan rakyatnya agar selalu berbuat kebajikan serta meninggalkan segala perbuatan tercela. Dalam karya “The Javanese Way of Law: Early Modern Sloka Phenomena” (2019), Mason C. Hoadley menyebut wejangan dalam sloka tersebut berasal dari warisan ajaran Hindu Yuga tentang konsep kosmologi dan etika. Selain itu, nasihat-nasihat yang terdapat pada sloka Jugul Muda juga berasal dari ajaran sloka klasik yaitu sloka agama dan sloka ratu.