ijir terbaru

Evolusi Identitas Islam Jawa
Masdar Hilmy dalam Towards A Religiously Hybrid Identity? The Changing Face Of Javanese Islam (2017), merespon wacana Islamisasi yang dianggap memiliki dampak atas menyusutnya abangan dalam beberapa dekade terakhir. Menanggapi karya monumental Clifford Geertz, The Religion of Java (1960), Hilmy menawarkan pandangan tentang adanya tranformasi yang signifikan dan akulturasi masif sehingga melahirkan kultur hibriditas.

Proyek Orde Baru Menghomogenkan Budaya dan Seni Pertunjukan
Kebijakan kebudayaan Orde Baru merusak keragaman budaya dan seni pertunjukan daerah. Atas nama nasionalisme, rezim ini mengendalikan dan menstandarkan budaya dan seni pertunjukan daerah. Meski bias kekuasaan, standar budaya nasional dijalankan secara represif untuk menjaga konten politik dan moralitas pertunjukan.

Mutualisme Orde Baru dan Qadariyah wa Naqsabandiyah
Hegemoni Orde Baru terserap jauh dalam gerakan tarekat di Indonesia. Salah satunya ditemukan jejaknya dalam gerakan Qadariyah wa Naqsabandiyah. Soeharto seperti ingin mengontrol gerakan moral spiritual masyarakat untuk diselaraskan dengan ide developmentalisme. Ini adalah platform utama politik Orde Baru.

Konfrontasi Sayid dan Non-Sayid di Indonesia
Serangan atas kemapanan kedudukan Sayid di Indonesia merupakan gejala yang berulang. Polemik nasab Ba-’Alawi yang ramai diperbincangkan belakangan, bukan satu-satunya isu yang pernah terjadi dalam perseteruan Sayid dan non-Sayid di negara ini. Satu abad sebelum Imaduddin Utsman al-Bantani mencoba mematahkan klaim kesinambungan nasab Ba-‘Alawi, ada Ahmad Surkati yang telah lugas membantah tradisi-tradisi pengagungan kaum Sayid.

Rampog Macan dalam Kosmologi Jawa
Tradisi Jawa berupa pembunuhan harimau di area terbuka dikenal sebagai Rampog macan. Awalnya tradisi ini bagian dari upacara keagamaan yang terkait dengan akhir Ramadhan atau perayaan tahun baru Islam. Meskipun kemudian diadakan sebagai tontonan untuk menyambut tamu dari Eropa. Harimau dalam ritual ini dilepaskan sebelum dibunuh, melambangkan pemurnian negara dari kejahatan dan pemulihan harmoni.

Puasa dalam Mitologi Jawa
Dalam mitologi Jawa, tokoh wayang Werkudoro atau Bima sering dijadikan simbol ketangguhan dan kesabaran. Bima dikenal sebagai sosok yang sakti mandraguna, tahan banting, kebal bacok, dan kebal racun. Kekuatan luar biasa ini tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari tirakat dan puasa yang dilakukannya dengan tekun. Kisah Bima mengajarkan bahwa puasa bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebuah proses pembentukan karakter dan ketahanan diri. Melalui puasa, Bima tidak hanya menguatkan fisiknya, tetapi juga menempa mental dan spiritualnya menjadi pribadi yang tangguh dan bijaksana.

Kelamnya Sejarah Agraria Donomulyo
Sejarah agraria Donomulyo, Malang Selatan, sebagai potret ketimpangan sosial akibat relasi patron-klien sejak era kolonial. Mengacu pada analisis Grace Leksana (2019), Undang-Undang Agraria 1870 dan ekonomi kapitalis memperdalam disparitas sosial-ekonomi desa. Elit lokal, seperti aparat desa dan haji, bersekutu dengan negara, mendominasi tanah dan sumber daya, menegasikan wacana desa sebagai entitas stabil.